Search

Minggu, 27 Oktober 2013

FOTO KENANGAN

Inilah 34 orang tim Patroli Keamanan Sekolah SMA Negeri 1 Tabanan Periode 2011/2012 yang sudah purna bakti. Semoga foto ini bisa menjadi kenangan untuk mereka ya.


Selasa, 22 Oktober 2013

Essai : @endra_bratha

PERAN MAHASISWA DI KAMPUS  DAN MASYARAKAT
DALAM UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI

Apabila kita melihat ke dalam untuk mengetahui apa hakekat dari mahasiswa, maka kita akan mengetahui bahwa mahasiswa mempunyai banyak sekali sisi. Disatu sisi mahasiswa merupakan peserta didik, dimana mahasiswa diproyeksikan menjadi birokrat, teknokrat, pengusaha, dan berbagai profesi lainnya. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Hal tersebut disebabkan kecerdasan intelektual tidak dapat mencegah orang untuk menjadi serakah, egois, dan bersikap negatif lainnya.
Dengan berbekal hal-hal tersebut, mahasiswa akan dapat menjadi agen pembaharu yang handal, yang menggantikan peran-peran pendahulunya di masa yang akan datang akan dapat melakukan perbaikan terhadap kondisi yang ada kearah yang lebih baik. Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut berperan untuk melakukan kontrol social terhadap penyimpangan yang terjadi terhadap sistem, norma, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Selain itu, Mahasiswa juga dapat berperan dalam mempengaruhi kebijakan publik dari pemerintah.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mempengaruhi keputusan politik adalah dengan melakukan penyebaran informasi/tanggapan atas kebijakan pemerintah dengan melakukan membangun opini publik, jumpa pers, diskusi terbuka dengan pihak-pihak yang berkompeten. Selain itu, mahasiswa juga menyampaikan tuntutan dengan melakukan demonstrasi dan pengerahan massa dalam jumlah besar. Di samping itu, mahasiswa mempunyai jaringan yang luas, baik antar mahasiswa maupun dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat sehingga apabila dikoordinasikan dengan baik akan menjadi kekuatan yang sangat besar untuk menekan pemerintah.
Untuk dapat berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi adalah pembenahan terhadap diri dan kampusnya. Dengan kata lain, mahasiswa harus mendemonstrasikan bahwa diri dan kampusnya harus bersih dan jauh dari perbuatan korupsi.

Cerpen :: @endra_bratha

PENGABDIAN SEORANG GURU
DEMI SEBUAH KELULUSAN SISWA

Tangan Dion basah dan bergetar. Seumur-umur, apa yang dilakukannya setelah ini begitu sangat menegangkan baginya. Melebihi sengatan rasa tegangnya ketika dulu ia ujian skripsi. Atau, ketika detik-detik menunggu bayi pertamanya lahir. Jika dihitung-hitung, tak pernah ia seumur-umur merasakan sensasi tegang seperti itu. Ketegangan yang membuat keawasan hati dan pikirannya menjadi bekerja dengan penuh terjaga.
Ini berawal dari kejadian di satu minggu yang lalu. Waktu itu, kepala sekolah tempatnya mengajar mengajaknya untuk rapat bersama guru-guru lain dari sekolah tersebut.
“Kita harus membantu murid-murid kita agar mereka bisa lulus. Lulus dengan seratus persen!” Tolonglah Bapak dan Ibu camkan apa yang sudah saya sampaikan ini,” tegas kepala sekolah.
Kemudian, seniornya yang telah menyandang profesi pendidik selama belasan tahun itu kembali berujar menambahkan. Menurutnya, apa yang ia lakukan itu telah dilegalkan secara tidak legal oleh beberapa orang dinas.
“Jika tidak, sampai kapan daerah kita bisa meluluskan murid-murid yang berlabel berprestasi. Malu lah rasanya, jika kita dihina terus menerus karena selalu diberitakan tidak sukses dalam meluluskan para murid? Apalagi disorot di tingkat nasional!” curahan hati kepala sekolah menderu tegas.
Sebetulnya, Dion bisa memilih dan tidak menganggap itu sebagai instruksi. Namun kata-kata yang diungkapkan oleh kepala sekolah membuat ia dan beberapa guru lainnya lalu lebih berpikir. Ada nasib nama sekolah mereka. Juga nasib murid-murid mereka. Bahkan, juga nasib wajah-wajah mereka sendiri nantinya sebagai pengajar di sekolah itu.