P PELAYARAN NIAGA
Dalam pelayaran niaga
domestic (nasional) , kegiatan pelayaran berlangsung di dalam batas-batas
wilayah territorial Negara tertentu sedangkan pelayaran niaga internasional
kegiatan pelayaran menghubungkan dua Negara atau lebih. Pelayaran
internasional ini dalam dunia Shipping
dikenal dengan sebutan Ocean-going
Shipping atau Inter-Ocean Shipping.
Secara teknis dan
fisik pelayaran sebenarnya tidak ada
bedanya antara pelayaran domestic dengan pelayaran internasional-dengan mengecualikan
pelayaran internasional dalam jarak yang
lebih luas-karena dalam kedua bidang pelayaran itu dapat digunakan kapal yang
sama jenisnya, cara penyelenggaraan pelayaran (scheduling dan lain-lain) pun tidak berbeda.
Perbedaan antara kedua
jenis usaha pelayaran itu menjadi penting (Significant)
sebab dalam pelayaran yang menyeberangi batas laut territorial timbul masalah
hubungan hokum internasional; jelasnya: tidak terdapat kesamaan peraturan hukum
yang berlaku pada beberapa Negara, di mana pelayaran berlangsung.
P
POTENSI PELAYARAN NIAGA
Bagi dunia perdagangan
pada umumnya, khususnya perdagangan internasional, pelayaran niaga memegang
peranan yang sangat penting. Hampir
semua barang impor dan ekspor diangkut dengan kapal laut walaupun diantara
tempat-tempat dimana pengangkutan dilakukan terdapat fasilitas angkutan kereta
api atau truk. Demikianlah
kalau kita harus mengangkut 5.000 ton
garam dari Gresik ke Jakarta, tidak akan menggunakan alat angkutan truk atau
kerta api melainkan kita pilih kapal.
Pertimbanganya adalah
bahwa untuk mengangkut muatan sebanyak itu sekali jalan dengan kereta api, diperlukan
beberapa formasi kerta api yang pengaturan pemberangkatanya tentu cukup rumit, kalau formasi
sebanyak itu
tersedia untuk diberangkatkan sekali jalan.
Kalau harus diangkut
dengan truk , dibutuhkan ratusan unit truk yang berdaya angkut 20 ton. Penyelenggaraan muat
bongkarnya cukup sulit dengan kedua jenis sarana angkutan itu lebih mahal. Dengan kapal laut,
pemuatan dan pembongkaran muatan sebanyak 5.000 ton bukan suatu pekerjaan yang
sulit dan dapat dikerjakan sekali jalan dengan mengerahkan beberapa gang tenaga
kerja yang bekerja di bawah satu koordinasi.
Kenyataan seperti
diuraikan diatas dimungkinkan karena unit
capacity kapal jauh lebih besar daripada sarana-sarana angkutan lainnya; oleh karena itu
ala angkutan kapal laut cocok untuk
melakukan pengangkutan barang dalam jumlah besar sekaligus. Bila ditinjau dari
structur harga barang , tampaklah bahwa biaya angkutan dengan kapal
merupakan bagian yanga agak
besar. Uang
tambang (freight) bagi barang muatan
kapal laut kurang lebih sebesar 10% dari harga free on board barang yang bersangkutan, malahan bagi beberapa jenis
barang tertentu dapat mencapai 20%.
Ditambah dengan biaya - biaya manipulasi lain di pelabuhan
(biaya muat bongkar, sewa gudang dan biaya ekspedisi), biaya itu akan menjadi
sedemikian besarnya sehingga dapat menekan keuntungan pengusaha sampai ke batas
minimum (profit margin).
Namun demikian, seperti
sudah dikatakan di muka, biaya angkutan dengan kapal laut jauh lebih rendah
bila disbandingkan dengan biaya angkutan
dengan angkutan lainya.
Kalau biaya-biaya manipulasi
di pelabuhan dapat ditekan rendah ,importer dapat memperoleh keuntungan yang
cukup sehingga dia dapat menjual barangnya dengan harga tidak lebih mahal
daripada harga barang lokal
yang diproduksi dengan biaya rendah.
Biaya-biaya pelabuhan
itu memang dapat ditekan serendah-rendahnya saja importer dapat
membuat perencanaan dan pelaksanaan pengeluaran barang dari pelabuhan secara
seksama agar terhindar dari penimbunan di gudang pelabuhan (atau : di container yard) yang menimbulkan risiko
kerusakan dan/atau sewa penumpukan dan biaya-biaya lainya yang lebih daripada
semestinya.
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika mengkopi tolong memberikan komentar teman . Terima kasih.